gravatar

Terlunta lunta Nasib K2 Asli Yang Terindikasi Pelenyapan Data

 Terlunta lunta Nasib K2 Asli Yang  Terindikasi Pelenyapan Data

KUDUS-ISK-Berkepanjangan jalan yang ditempuh dari Konsursium Masyarakat Kudus Bersih (KMKB) untuk menuntut kejelasan nasib tenaga honorer K2 yang terombang ambing dengan keadaan, dikarenakan adanya indikasi pemalsuan data Daftar CPNS tahun 2013 kabupaten Kudus. Untuk itu siang tadi Selasa 18/3 pada pukul 14:00WIB mengadakan audiensi lanjut tenaga honorer K2 di kantor DISDIKPORA (Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga) yang diterima langsung oleh kepala Disdikpora bpk. Hadi Sucipto, Spd, MM.

  Berbagai usaha yang telah di lakukan dari KMKB untuk memperjuangkan hak hak tenaga honorer K2 Asli diantaranya, pada tanggal 24 Februari kemarin melakukan aksi penyampaian aspirasi di depan Pandopo, selanjutnya pada tanggal 4 Maret beraudiensi kepada pihak pemerintah kabupaten kudus yang dalam acara diskusi tersebut belum adanya pemecahan masalah lantaran sikap tenaga honorer K2 Asli langsung meninggalkan acara yang belum selesai di karenakan tidak bisa menerima hadirnya sesama tenaga honorer K2 yang statusnya sudah mendapatkan kelulusan CPNS 2013. Dirasa tidak dapat mencari solusi dalam permasalahan tersebut, KMKB yang terhimpun dari beberapa tenaga honorer K2 Asli ini, melakukan tindakan lain, berupa audiensi lanjut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Kudus pada tanggal 6 Maret 2014 kemarin.



            Hilangnya arsip terkait data honorer K2 di UPT Pendidikan Kecamatan Kota menjadi preseden buruk sistem administrasi di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Kudus. Pengakuan mantan Kapala UPT Pendidikan Kasmudi, dalam forum audiensi KMKB, perwakilan K2 bersama Kepala Dispora,  bahwa tidak ada motif pelenyapan data dan hanya upaya bersih-bersih kantor merupakan alasan yang tidak dapat diterima akal.
            KMKB mendapatkan informasi pada saat Kasmudi menjabat Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Kota diduga sengaja menjual arsip-arsip termasuk data K2 kepada pedagang rosok dengan harga kiloan. Informasi tersebut dibenarkan oleh Kasmudi. Semula niatan menjual kepada pengepul barang rosok karena kantor UPT Pendidikan kondisinya kurang rapi dan perlu dibersihkan. Dalam kegiatan bersih-bersih kantor ternyata data atau arsip yang berada di UPT Pendidikan Kecamatan Kota ada sebagian yang perlu dibersihkan.
Data honorer K2 saat sekarang menjadi barang yang penting terkait rencana investigasi Badan Kepegawaian Negara (BKN), Komisi Ombusment, dan tim investigasi bentukan Pemkab Kudus. Meskipun data yang telah terlanjur dijual kiloan tersebut dapat diperoleh kembali dari laporan kepala sekolah, namun butuh waktu lama dan tidak dapat dijamin otensitasnya. Sebab, dari temuan KMKB sekarang ini beberapa sekolah telah menerbitkan SK manipulatif terkait perekrutan tenaga honorer K2 sebagai CPNS.
            KMKB mengatakan Kasmudi harus bertanggungjawab terhadap hilangnya data honorer K2 yang berada di UPT Pendidikan Kecamatan Kota. Sanksi administratif dan teguran keras layak didapatkan oleh Kasmudi dari Bupati Kudus. Tragisnya berdasarkan informasi yang didapat KMKB pengganti kepala UPT Pendidikan Kota, Parnianto belum pernah menerima berita acara serah terima barang dari Kasmudi.
#Sang_Pejuang #Oemam #Mr #Tris_GB
 *Redaksi