gravatar

JATUH BANGUN, MERINTIS KHAS KOPI JETAK

KUDUS- ISK-Siapa yang tak sangka, Usaha Mikro Kecil Menengah kopi bubuk ini, menjadikan Pusat khas Kopi Jetak di kabupaten Kudus yang masih bertahan hingga sampai saat ini di dalam dunia persaingan komoditas kopi yang perkembangannya semakin pesat. Kusyanto (40) pemilik UMKM Khas kopi jetak ini, yang beralamat Desa Mijen kecamatan Kaliwungu, di jalan Pasar Jetak lama No: 91 yang lebih tepatnya Depan kantor Bank BKK Kaliwungu, mengatakan sudah 20 tahun menjalankan usaha kopi khas jetak yang proses perjalanannya di penuhi lika liku, jatuh bangun untuk mempertahankan usahanya.
 
Dinamakan Khas Kopi Jetak karena di sisi lain yang tempat tinggalnya beralamat desa Jetak kecamatan kaliwungu, faktor lain kebiasaan orang terdahulu yang suka merokok dengan cara mengoleskan kopi kental basah agar nikmat di hisapnya.Cara itulah banyak yang mengucapkan kopi kental basah itu menyebutnya kopi jetak. Sehingga pengolahan kopi yang di ciptakan oleh orang terdahulu menamakannya Kopi Jetak yang masih bertahan sampai saat ini.

Cara pengolahan kopi jetak oleh Pak Yanto (Nama Akrabnya) menerima bahan mentah berupa biji kopi yang dari kota Lampung kemudian mengolahnya dengan mesin sederhana dan menjadikan biji kopi tersebut kopi bubuk khas jetak yang di kontribusikan dimana mana. Kualitas kopi khas jetak ini, terdapat pada rasanya yang berbeda lain dari pada lain tentunya sangat nikmat, beraroma khas dan harganya terjangkau. Dua warna yang terpisah dan berbeda ukuran beratnya, yaitu 250 Gram di hargai Rp 10.000,- dan yang 100 Gram di hargai Rp 5.000,- sehingga pemasarannya dari produk kopi bubuk ini sampai ke luar kota, Semarang, DIY Yogyakarta dan daerah pulau jawa lainnya. 
#Sang_Pejuang
*Redaksi