gravatar

Pengungsi di Bawah Jembatan Tanggulangin Setuju Direlokasi

 
KudusKamis (6/02/14), Bupati Kudus, H.Musthofa mengunjungi lokasi pengungsian korban banjir yang berada di bawah jembatan tanggul angin. Warga memilih untuk bertahan di bawah jembatan tanggulangin karena mereka tidak ingin berada jauh dari rumah dan keluarga. Bupati Kudus sangat prihatin dengan kondisi itu karena lokasi tersebut sangat membahayakan untuk dijadikan tempat pengungsian.
Pengungsi di Bawah Jembatan Tanggulangin Setuju Direlokasi

Usai mengunjungi lokasi, Bupati Kudus H.Musthofa mengajak beberapa perwakilan warga untuk “berembug” di balai desa Jati Wetan. Beliau mengerti keinginan warga, namun sangat khawatir karena lokasi tersebut sangat membahayakan. “Saya tahu warga tidak ingin berada jauh dari rumah dan keluarga, tapi mengungsi di bawah jembatan sangat membahayakan”, tutur Bupati Kudus. Pasalnya cuaca di Kudus masih kurang menentu, Bupati Kudus H. Musthofa menghawatirkan jika sewaktu-waktu terjadi banjir bandang atau jembatan ambrol sehingga menelan korban jiwa.
Beliau meminta agar warga secara sukarela untuk pindah ke lokasi pengungsian yang lebih aman dan berjanji akan menyiapkan kebutuhan warga. “Saya berharap warga mau pindah ke lokasi yang lebih aman, silahkan berembug mau pindah kemana, Pemkab akan menyiapkan kebutuhan warga termasuk mobil untuk mengangkut warga dan barang-barang ke lokasi pengungsian yang lebih aman”, ujar H. Musthofa. Untuk memantau kondisi dan keamanan rumah, Bupati Kudus H.Musthofa tidak melarang jika warga menjagawilayahnya secara bergilir.
Pengungsi di Bawah Jembatan Tanggulangin Setuju Direlokasi

Perwakilan warga memahami bahwa mengungsi di bawah jembatan memang membahayakan. Mereka meminta agar diungsikan ke gudang kosong sebelah selatan pom bensin Tanggulangin. Menanggapi permintaan tersebut, Bupati Kudus H.Musthofa langsung meminta Kepala Bappeda Kudus Drs. Sudjatmiko, M.Pd untuk mengecek lokasi tersebut. Kepala Desa Jati Wetan Suyitnomemberikan alternatif lain kepada pengungsi untuk mengungsi ke perpustakaan SD 1 Jati Wetan jika gudang kosong tersebut tidak bisa menampung seluruh pengungsi.
“Saya meminta dengan sangat agar perwakilan warga disini bisa mempelopori pengungsi lainnya untuk pindah ke lokasi yang lebih aman. Hal ini harus dilakukan karena tempat pengungsian di bawah jembatan Tanggul angin sangat membahayakankeselamatan warga”, ujar Sudjatmiko.
Perwakilan warga pun akhirnya setuju dengan usulan tersebut, dan berjanji akan mengajak warga lainnya untuk pindah ke lokasi pengungsian yang lebih aman
(Humas)