gravatar

Bupati Perintahkan Jajarannya Antisipasi Banjir



KUDUS – Bupati Kudus H Musthofa memerintahkan seluruh jajarannya untuk mulai waspada dan bersiaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Kudus. Kesiagaan tersebut cukup penting mengingat perubahan iklim yang cukup ekstrem yang mengakibatkan intensitas hujan cukup tinggi.



Imbauan tersebut sebagaimana disampaikan bupati saat memimpin rapat koordinasi antisipasi bencana bersama sejumlah pimpinan SKPD, di gedung Setda, Jumat (17/1) kemarin. ”Saat ini kita harus waspada karena di beberapa daerah sudah terjadi banjir yang cukup parah,” kata bupati.

Menurut bupati, beberapa daerah yang saat ini diterjang banjir parah seperti Manado,Tangerang dan Jakarta, secara geografis hampir mirip dengan kondisi wilayah Kabupaten Kudus dimana sejumlah sungai membelah kota. Bila intensitas hujan semakin tinggi, maka dikhawatirkan kejadian serupa bisa terjadi di Kudus.
Menurut bupati, salah satu penyebab terjadinya banjir di Kudus maupun di daerah-daerah lainnya, adalah keberadaan sungai dan saluran drainase di kota Kudus yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Sedimentasi serta menumpuknya sampah di daerah aliran sungai maupun drainase, menjadikan debit air tidak tertampung dan meluber ke wilayah pemukiman.
”Salah satu penyebabnya adalah minimnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai maupun saluran air yang ada di lingkungannya,” tandasnya.
Untuk itu, sebagai langkah antisipasi sebelum terjadinya banjir, bupati memerintahkan SKPD terkait untuk mengambil langkah kongkret pembersihan sungai maupun drainase yang ada. Jika langkah tersebut sudah diambil, diharapkan bencana banjir bisa dihindarkan.
Tak hanya itu, SKPD diminta juga ikut serta membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Masyarakat semestinya harus diajak turut serta untuk ikut melakukan gerakan bersama membersihkan sungai maupun saluran air yang ada di lingkungannya masing-masing.
”Peran serta dari masyarakat cukup penting untuk menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu, dalam melaksanakan kegiatan ini, saya minta agar seluruh masyarakat untuk dilibatkan sebisa mungkin,” tandasnya. humas 

Selain itu situasi dipintu tambak lulang, debit air meningkat, akibat curah hujan yang terus menerus. Hal ini sangat dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mencari ikan dengan cara memancing dan menyerok ikan dengan jaring yang besar, diharapkan untuk warga yang dijati dan sekitarnya waspada terjadinya banjir. Namun juga situasi kondisi terakhir bendungan wilalung meskipun diguyur hujan deras, kondisi Debit air di Bendung Wilalung atau dikenal sebagai Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) hari jumat (17/1/2014) masih dalam keadaan normal. Hal ini disampaikan oleh Noor Ali via telepon, petugas BPSDA yang bertugas di lokasi menjelaskan untuk sore hari ini tercatat di kisaran 150 cm. Karena di bawah 400 cm maka pantauan hanya dilakukan setiap jam 06.00 WIB dan 18.00 WIB. Namun apabila mengalami peningkatan pihaknya akan langsung melakukan pemantauan tiap jamnya mengingat kondisi musim hujan di pulau Jawa yang masih tidak bersahabat, imbuhnya.

*Oemam/sang_pejuang/hkr/K_2000_NA.