gravatar

PILGUB JATENG :


Mengukur kekuatan 3 pasang calon di Pilgub Jateng

KPU Jateng sudah menutup pendaftaran pasangan calon untuk bertarung dalam Pemilu Gubernur (Pilgub) 26 Mei mendatang. Ada tiga pasangan calon yang mendaftar.


Pendaftar pertama adalah Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo. Pasangan cagub incumbent dengan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini diusung oleh Partai Demokrat, PAN dan Golkar, dengan total 37 kursi di DPRD Jateng.

Pendaftar kedua yakni Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. Pasangan anggota DPR dan Bupati Purbalingga ini hanya diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memiliki 23 kursi.

Sementara, pendaftar ketiga adalah Hadi Prabowo-Don Murdono. Pasangan sekretaris daerah Provinsi Jateng dan Bupati Sumedang ini diusung oleh 6 partai (sebelumnya ditulis 5 partai). Mereka adalah PKS, PKB, Gerindra, PPP, Hanura, PKNU, dengan total 40 kursi.

Dari total kekuatan partai, Hadi Prabowo-Don Murdono yang terkuat dengan total 40 kursi. Namun, itu adalah hasil Pemilu 2009 yang sangat mungkin kekuatannya sudah bergeser sekarang. Terlebih, efektivitas mesin partai juga menjadi faktor utama untuk meraih kemenangan.

"Harus ada soliditas mesin partai dan tim pemenangan," kata pengamat politik dari Undip, M Yulianto, saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (6/7).

Sebagai pasangan incumbent yang didukung tiga partai (37 kursi), Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo juga mempunyai kans besar untuk terpilih kembali. Modal politik membangun Jawa Tengah selama lima tahun terakhir sangat bisa dikapitalisasi menjadi suara. Sebaliknya, ketidakmampuan membangun Jateng juga bisa berbuah buruk bagi keterpilihan.

Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko adalah satu-satunya pasangan di luar struktur birokrasi Provinsi Jawa Tengah. Diusung oleh partai terkuat di Jateng, PDIP, pasangan ini dinilai mempunyai kans cukup besar. Terlebih, figur baru bisa menjadi pelarian pemilih yang kecewa terhadap kinerja incumbent.

Meski demikian, Yulianto menilai, faktor partai bukan segalanya dalam Pilgub Jateng. Sama seperti pilkada-pilkada di daerah lain, kekuatan figur adalah yang utama.

"Semua tergantung sosoknya dan penilaian masyarakat terhadapnya," ujar Yulianto.

Dengan tiga pasangan calon ini, Yulianto memprediksi Pilgub Jateng bakal berlangsung satu putaran. Namun, dengan jarak perolehan suara yang tidak terlalu jauh. Sebab, popularitas ketiga figur cukup berimbang di Jateng.

#FD