gravatar

Banyak Faktor, Banjir Sawah Sulit Ditangani


KUDUS, suaramerdeka.com - Selama
bertahun-tahun, penanganan genangan di
sejumlah area pertanian masih belum dapat
dituntaskan. Sebabnya, banyak faktor penyebab
perlu dibenahi. Sementara, pembenahan yang
perlu dilakukan melibatkan banyak pihak, berikut
berbagai dinamika di dalamnya.



Pernyataan tersebut dikemukakan Sekretaris
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten
Kudus, Hadi Sucahyono, kepada
Suaramerdeka.com, Minggu (3/3) pagi.

Ditambahkannya, bila dirunut, penyebab
genangan pada areal persawahan disebabkan
faktor alam dan faktor pendukung.

"Keduanya
harus dapat ditangani secara bersama-sama,"
katanya.

Faktor alam terkait lokasi lahan di cekungan atau
enam meter di bawah permukaan laut.

Kondisi
seperti itu sangat memungkinkan lahan
terendam. Begitu ada aliran air masuk, dipastikan
genangan sulit mengalir ke kawasan lainnya.

"Kondisi seperti itu juga dipicu tingginya curah
hujan dari kawasan Muria dan Kendeng,"
tandasnya.

Artinya, persoalan juga merembet ke kondisi
kawasan hutan di sekitarnya.

Penyelesaiannya
tentu juga sangat tergantung dari percepatan
perbaikan kawasan hutan di kedua pegunungan
tersebut.

Sedangkan terkait sarana dan prasarana, Hadi
menyebut masih banyak saluran pembuang yang
tidak maksimal. Dia mencontohkan kondisi yang
terjadi di area pertanian Kudus Selatan yakni di
Kecamatan Undaan.

"Saluran pembuang menuju ke Sungai Juwana
tidak lancar karena terjadi pendangkalan,"
paparnya.
Menurutnya, tidak hanya saluran pembuang saja
yang perlu dibenahi tetapi juga normalisasi
Juwana. Hanya saja, hal itu sepertinya sulit
direalisasikan karena melibatkan banyak pihak di
tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat.

Sebenarnya, upaya untuk mengurangi dampak
genangan juga sudah dilakukan tetapi belum
sepenuhnya tuntas. Upaya yang dimaksud yakni
melalui rintisan pembuangan embung Logung.

Fakta yang ada, sejak dirintis tahun 1970-an,
hingga saat sekarang proyek embung Logung
masih berkutat pada pembebasan lahan.

Seperti diberitakan sebelumnya, hingga pekan
lalu terdapat ribuan hektare lahan pertanian di
Kabupaten Kudus yang terpaksa dipanen di
genangan.

Menurut Kabid Tanaman Pangan pada Dinas
Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Harsito
selain Wonosoco, kondisi serupa juga dijumpai di
daerah lainnya. Kawasan pertanian yang
memanen padi dalam kondisi lahan terendam
juga dijumpai di Karangrowo, Ngemplak, Wates,
Undaan Tengah di Kecamatan Undaan.

#FD