gravatar

EKSISTENSI PELESTARIAN BUDAYA

BERSAMA BERBAGI INFORMASI-ISK
#ISK_BUDAYA
EKSISTENSI PELESTARIAN BUDAYA 
      Mempertahankan eksistensi pagelaran budaya sebagai wujud pelestarian atas keseniannya yang telah Ratusan Abad peninggalan sejarah pada masa kerajaan Majapahit di jawa Timur , Tadi sore Minggu 30/11 menggelar pagelaran budaya Tarian Reog Ponorogo di Area lapangan Alun Alun simpang tujuh yang bertepatan dengan Kudus Expo 2013. Hal ini di latarbelakangi bahwa dalam Kudus Expo 2013 ini, tidak hanya Industri, dan Beberapa UMKM(Usaha Mikro Kecil Menengah) yang dapat menjadikan penikmat atas pameran bagi masyarakat, namun ada sesi lain yang melegenda di pulau jawa sebagai identitas asal muasal di kehidupan sebelum Negara Indonesia merdeka, yakni masa Kerajaan. Pasca kerajaan inilah yang mengantarkan kehidupan para pahlawan terpuruk atas perjuangannya dalam memerdekakan Negara Indonesia, sehingga apa yang di rasakan bagi masyarakat dalam Era Reformasi ini adalah atas usaha  jerih payah para Pahlawan. Maka dari itulah didalam Era Reformasi ini kudus Expo 2013 mengaplikasikan atas beragam karakteristik dari suatu pameran tersebut.
      Kesenian khas daerah, Reog Ponorogo yang di gelar tadi sore mampu membuat penonton terpukau akan kesenian dari beberapa atraksi yang di pertunjukannya. Pasalnya pemain tarian reog ponorogo tersebut dari Budaya Singomudo, cendono sakti kudus tepat di desa Burik'an Rt 02/Rw 02 kecamatan kota kabupaten Kudus. Dengan para pemain sejumlah 30 orang terdiri atas 4 penari gatilan, 4 pemain warog, 1 Prabu Klono Sewandono, 2 Barongan, 3 Ganongan, 8 pemain gamelan 5 suara dan 4 pemain cadangan dengan pimpinan bernama Bayu (31). Menurut Bayu, tarian reog ponorogo ini sudah masuk di daerah kabupaten kudus sejak tahun 1980-an dan sampai sekarang masih di lestarikan dengan mengadakan latihan rutin 1 minggu 2 kali dengan seiring pergantian generasi penerusnya. Dan bahkan ada hal lain selain Reog Ponorogo yang di pentaskan tadi sore, yaitu Barongsay dari Satya Dharma kabupaten kudus dimana tarian pertunjukan Barongsay tersebut berasal dari China dan masuk ke Indonesia pada abad ke 17.

#Sang_Pejuang